Perhatian : download format word berada paling bawah pada artikel ini.
A. PENGERTIAN
1.
Tenaga
Kerja
Setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan yang masuk dalam usia kerja (15-64 tahun)
guna menghasilkan barang atau jasa, untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat.
2.
Angkatan
Kerja
Penduduk
dalam usia produktif (usia kerja) yang berumur 15-64 tahun yang sedang bekerja
dan/atau mencari pekerjaan (menganggur)
3.
Kesempatan
Kerja
Tersedianya
lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja
B.
JENIS-JENIS
TENAGA KERJA
1.
Tenaga
kerja menurut keahlian
a.
Tenaga
kerja terdidik
Tenaga
kerja terdidik adalah tenaga kerja yang harus menyelesaikan pendidikan terlebih
dahulu sebelum memasuki dunia kerja
b.
Tenaga
kerja terlatih
Tenaga
kerja terlatih adalah tenaga kerja yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman
terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan
c.
Tenaga
Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga
kerja tidak terdidik atau tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pelatihan ataupun secara khusus dalam melakukan pekerjaannya.
2.
Tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam perusahaan
a.
Tenaga
kerja bidang produksi
Tenaga
kerja bidang produksi memiliki tugas utama memperoduksi barang/jasa meliputi
perencanaan, pengarahan, koordinasi, dan kontrol kualitas produksi
b.
Tenaga
kerja bidang pemasaran
Tenaga kerja bidang
pemasaran bertugas mempromosikan dan mendistribusikan barang untuk memenuhi
kebutuhan konsumen
c.
Tenaga
Kerja bagian umum dan administrasi
Tenaga
kerja bagian umum dan administrasi bertugas mengurus pengelolaan personalia
(terkait hak dan kewajiban karyawan), mengurus berkas administrasi perusahaan
dan melakukan perawatan ataupun perbaikan aset perusahaan.
C.
MASALAH
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
1.
Jumlah
angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja
2.
Mutu
atau kualitas tenaga kerja relatif rendah
3.
Angka
pengangguran masih tinggi
4.
Tingkat
upah masih rendah
5.
Persebaran
tenaga kerja tidak merata
D.
UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA
1.
Meningkatkan
kualitas pendidikan
a.
Pendidikan
formal
Pendidikan formal
ditempuh mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi. wajib belajar 12 tahun,
mengembangkan kurikulum sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja, menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan serta memberikan beasiswa bagi pelajar berprestasi
kurang mampu.
b.
Pendidikan
nonformal
Pendidikan nonformal
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal. Contoh
pendidikan formal, Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), kursus, pelatihan,
kelompok belajar dan sanggar.
2.
Meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat
3.
Menyelenggarakan
program pemagangan
4.
Memberdayakan
balai latihan kerja (BLK) secara optimal
5.
Mempercepat
sertifikasi profesi tenaga kerja
6.
Menyelenggarakan
pelatihan berkala untuk meningkatkan mutu keterampilan kerja
7.
Penerapan
bonus (reward) dan sanksi (punishment) secara konsisten
E.
SISTEM
UPAH
1.
Teori
upah
a.
Teori
upah alami
Teori upah alami
dikemukakan oleh david ricardo, menurutnya, upah terdiri dari atas upah alami
dan upah pasar. Besar upah alami bergantung pada kekuatan permintaan dan
penawaran tenaga kerja di pasar.
b.
Teori
upah besi
teori ini dikemukakan
Ferdinand Lasalle. Menurutnya, upah yang diterima pekerja merupakan upah
minimal sehingga pengusaha meraih laba sebesar-besarnya. Oleh karena berada
dalam posisi lemah, pekerja terpaksa menerima upah tersebut
c.
Teori
upah etika
Menurut teori upah
etika, upah disesuaikan dengan beban pekerjaan yang dilakukan pekerja. Upah
harus mampu membiayai pekerja agar hidup layak.
2.
Sistem
upah yang berlaku di indoensia
a.
Upah
menurut waktu
Upah menurut waktu
merupakan upah yang jumlahnya dihitung berdasarkan waktu lama bekerja.
b.
Upah
menurut hasil/upah satuan
Upah menurut hasil
adalah cara pembayaran upah berdasarkan jumlah hasil produksi oleh pekerja
dalam waktu tertentu.
c.
Upah
borong
Upah borong adalah
sistem pembayaran upah yang dilakukan dengan kesepakatan awal antara pemberi
pekerjaan dan pekerja.
d.
Upah
dengan sistem mitra usaha
Pada sistem upah
mitra usaha, pekerja memperoleh upah dan tambahan upah berupa saham. Saham
tersebut tidak diberikan kepada perorangan, tetapi organisasi pekerja
diperusahaan tersebut. Pada sistem ini pekerja merupakan mitra usaha
perusahaan.
e.
Upah
dengan sistem bonus
Upah dengan sistem
bonus merupakan tambahan upah yang diterima pekerja selain upah tetap. Sistem
upah dengan bonus bertujuan memotivasi pekerja agar bekerja lebih keras yang
berdampak pada keuntungan perusahaan.
F.
JENIS-JENIS
PENGANGGURAN
1.
Menurut
jumlah jam kerja
a.
Pengangguran
terbuka (open unemployment)
Pengangguran terbuka
merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari
pekerjaan, dan sedang mempersiapkan suatu usaha.
b.
Setengah
menganggur (under unemployment)
Setengah menganggur
adalah tenaga kerja yang bekerja dibawah jam normal atau kurang dari 35 jam
seminggu.
Setengah menganggur
dikelompokan menjadi :
1)
Setengah
menganggur terpaksa (involuntary under unemployment)
Adalah orang yang
bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan masih mencari pekerjaan atau bersedia
menerima pekerjaan lain karena upah yang diperoleh tidak sesuai harapan pencari
kerja.
2)
Setengah
menganggur sukarela (voluntary under unemployment)
Adalah orang yang
bekerja dibawah jam kerja normal, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak
bersedia menerima pekerjaan lain.
3)
Pengangguran
terselubung atau tersembunyi (disguised unemployment)
Adalah tenaga kerja
yang bekerja secara tidak optimal karena lembaga atau perusahaan tempat ia
bekerja kelebihan tenaga kerja.
2.
Menurut
penyebab terjadinya pengangguran
a.
Pengangguran
konjungtur/siklikal (Cyclical unemployment)
Pengangguran
konjungtur disebabkan adanya gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya
perekonomian.
b.
Pengangguran
struktural (Structural unemployment)
Pengangguran
struktural disebabkan perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi sebagai
akibat perkembangan ekonomi.
c.
Pengangguran
friksional (Frictional unemployment)
Pengangguran
friksional atau transisional (peralihan) terjadi karena adanya perpindahan
tenaga kerja dari satu sektor ke sektor lain atau dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain.
d.
Pengangguran
musiman (seasonal unemployment)
Pengangguran musiman
terjadi di sektor pertanian karena terdapat masa tunggu antara musim tanam dan
musim panen.
e.
Pengangguran
teknologi (technological unemployment)
Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang maju mendorong suatu perusahaan menggunakan teknologi
modern.
G.
DAMPAK
NEGATIF PENGANGGURAN
1.
Permintaan dan penawaran agregat menurun
2.
Tingkat
kesejahteraan menurun
3.
Biaya
sosial meningkat
4.
Penerimaan
negara menurun
5.
Angka
kemiskinan meningkat
H.
UPAYA
MENGATASI PENGANGGURAN
1.
Pengangguran
struktural
Menyediakan
pendidikan dan pelatihan sebagai bekal bekerja pada struktur ekonomi yang baru
2.
Pengangguran
siklikal
Mengadakan pameran
produk untuk menarik dan meningkatkan permintaan barang/jasa oleh masyarakat.
Selain itu juga dengan kebijakan moneter dan fiskal
3.
Pengangguran
musiman
Mengadakan
sosialisasi informasi tentang lowongan kerja pada bidang lain dan memberikan
pelatihan dibidang keterampilan tertentu serta dasar-dasar kewirausahaan
4.
Pengangguran
friksional
Menyediakan informasi
lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja. Upaya lainnya membuat
regulasi yang mewajibkan perusahaan mencptakan suasana kerja yang membangun.
Klik : Download format word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar