Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang guru ekonomi

Minggu, 23 Agustus 2020

KELAS XI ( BAB III. KETENAGAKERJAAN INDONESIA )

Perhatian : download format word berada paling bawah pada artikel ini. 

A.     PENGERTIAN

1.      Tenaga Kerja

Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan yang masuk dalam usia kerja (15-64 tahun) guna menghasilkan barang atau jasa, untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

2.      Angkatan Kerja

Penduduk dalam usia produktif (usia kerja) yang berumur 15-64 tahun yang sedang bekerja dan/atau mencari pekerjaan (menganggur)

3.      Kesempatan Kerja

Tersedianya lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja

 

B.     JENIS-JENIS TENAGA KERJA

1.      Tenaga kerja menurut keahlian

a.       Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang harus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu sebelum memasuki dunia kerja

b.      Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan

c.       Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik atau tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pelatihan ataupun secara khusus dalam melakukan pekerjaannya.

2.      Tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam perusahaan

a.       Tenaga kerja bidang produksi

Tenaga kerja bidang produksi memiliki tugas utama memperoduksi barang/jasa meliputi perencanaan, pengarahan, koordinasi, dan kontrol kualitas produksi

b.      Tenaga kerja bidang pemasaran

Tenaga kerja bidang pemasaran bertugas mempromosikan dan mendistribusikan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen

c.       Tenaga Kerja bagian umum dan administrasi

Tenaga kerja bagian umum dan administrasi bertugas mengurus pengelolaan personalia (terkait hak dan kewajiban karyawan), mengurus berkas administrasi perusahaan dan melakukan perawatan ataupun perbaikan aset perusahaan.

 

C.     MASALAH KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

1.        Jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja

2.        Mutu atau kualitas tenaga kerja relatif rendah

3.        Angka pengangguran masih tinggi

4.        Tingkat upah masih rendah

5.        Persebaran tenaga kerja tidak merata

 

D.     UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA

1.        Meningkatkan kualitas pendidikan

a.       Pendidikan formal

Pendidikan formal ditempuh mulai dari SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi. wajib belajar 12 tahun, mengembangkan kurikulum sesuai perkembangan ilmu pengetahuan  dan kebutuhan dunia kerja, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan serta memberikan beasiswa bagi pelajar berprestasi kurang mampu.

b.      Pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal. Contoh pendidikan formal, Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), kursus, pelatihan, kelompok belajar dan sanggar.

2.        Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

3.        Menyelenggarakan program pemagangan

4.        Memberdayakan balai latihan kerja (BLK) secara optimal

5.        Mempercepat sertifikasi profesi tenaga kerja

6.        Menyelenggarakan pelatihan berkala untuk meningkatkan mutu keterampilan kerja

7.        Penerapan bonus (reward) dan sanksi (punishment) secara konsisten

 

E.      SISTEM UPAH

1.      Teori upah

a.       Teori upah alami

Teori upah alami dikemukakan oleh david ricardo, menurutnya, upah terdiri dari atas upah alami dan upah pasar. Besar upah alami bergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja di pasar.

b.      Teori upah besi

teori ini dikemukakan Ferdinand Lasalle. Menurutnya, upah yang diterima pekerja merupakan upah minimal sehingga pengusaha meraih laba sebesar-besarnya. Oleh karena berada dalam posisi lemah, pekerja terpaksa menerima upah tersebut

c.       Teori upah etika

Menurut teori upah etika, upah disesuaikan dengan beban pekerjaan yang dilakukan pekerja. Upah harus mampu membiayai pekerja agar hidup layak.

2.      Sistem upah yang berlaku di indoensia

a.       Upah menurut waktu

Upah menurut waktu merupakan upah yang jumlahnya dihitung berdasarkan waktu lama bekerja.

b.      Upah menurut hasil/upah satuan

Upah menurut hasil adalah cara pembayaran upah berdasarkan jumlah hasil produksi oleh pekerja dalam waktu tertentu.

c.       Upah borong

Upah borong adalah sistem pembayaran upah yang dilakukan dengan kesepakatan awal antara pemberi pekerjaan dan pekerja.

d.      Upah dengan sistem mitra usaha

Pada sistem upah mitra usaha, pekerja memperoleh upah dan tambahan upah berupa saham. Saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan, tetapi organisasi pekerja diperusahaan tersebut. Pada sistem ini pekerja merupakan mitra usaha perusahaan.

e.       Upah dengan sistem bonus

Upah dengan sistem bonus merupakan tambahan upah yang diterima pekerja selain upah tetap. Sistem upah dengan bonus bertujuan memotivasi pekerja agar bekerja lebih keras yang berdampak pada keuntungan perusahaan.

 

F.      JENIS-JENIS PENGANGGURAN

1.      Menurut jumlah jam kerja

a.       Pengangguran terbuka (open unemployment)

Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, dan sedang mempersiapkan suatu usaha.

b.      Setengah menganggur (under unemployment)

Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang bekerja dibawah jam normal atau kurang dari 35 jam seminggu.

Setengah menganggur dikelompokan menjadi :

1)      Setengah menganggur terpaksa (involuntary under unemployment)

Adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain karena upah yang diperoleh tidak sesuai harapan pencari kerja.

2)      Setengah menganggur sukarela (voluntary under unemployment)

Adalah orang yang bekerja dibawah jam kerja normal, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

3)      Pengangguran terselubung atau tersembunyi (disguised unemployment)

Adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimal karena lembaga atau perusahaan tempat ia bekerja kelebihan tenaga kerja.

2.             Menurut penyebab terjadinya pengangguran

a.       Pengangguran konjungtur/siklikal (Cyclical unemployment)

Pengangguran konjungtur disebabkan adanya gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya perekonomian.

b.      Pengangguran struktural (Structural unemployment)

Pengangguran struktural disebabkan perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi.

c.       Pengangguran friksional (Frictional unemployment)

Pengangguran friksional atau transisional (peralihan) terjadi karena adanya perpindahan tenaga kerja dari satu sektor ke sektor lain atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

d.      Pengangguran musiman (seasonal unemployment)

Pengangguran musiman terjadi di sektor pertanian karena terdapat masa tunggu antara musim tanam dan musim panen.

e.       Pengangguran teknologi (technological unemployment)

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang maju mendorong suatu perusahaan menggunakan teknologi modern.

 

G.     DAMPAK NEGATIF PENGANGGURAN

1.      Permintaan dan penawaran agregat menurun

2.      Tingkat kesejahteraan menurun

3.      Biaya sosial meningkat

4.      Penerimaan negara menurun

5.      Angka kemiskinan meningkat

 

H.     UPAYA MENGATASI PENGANGGURAN

1.        Pengangguran struktural

Menyediakan pendidikan dan pelatihan sebagai bekal bekerja pada struktur ekonomi yang baru

2.        Pengangguran siklikal

Mengadakan pameran produk untuk menarik dan meningkatkan permintaan barang/jasa oleh masyarakat. Selain itu juga dengan kebijakan moneter dan fiskal

3.        Pengangguran musiman

Mengadakan sosialisasi informasi tentang lowongan kerja pada bidang lain dan memberikan pelatihan dibidang keterampilan tertentu serta dasar-dasar kewirausahaan

4.        Pengangguran friksional

Menyediakan informasi lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja. Upaya lainnya membuat regulasi yang mewajibkan perusahaan mencptakan suasana kerja yang membangun.


Klik : Download format word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB V. KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL

 (Link download materi format word berada paling bawah pada artikel ini) A.     KEBIJAKAN MONETER 1.       Pengertian kebijakan moneter ...