Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang guru ekonomi

Minggu, 23 Agustus 2020

KELAS XI ( BAB I. PENDAPATAN NASIONAL )

Perhatian : download format word berada paling bawah pada artikel ini. 

A.      KONSEP PENDAPATAN NASIONAL


1.       Pengertian pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima seluruh pelaku ekonomi dalam suatu selama satu tahu.

2.       Faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan nasionl

a.         Keseluruhan permintaan dan penawaran (Aggregat Demand and Aggregate Supply)

Keseluruhan permintaan (Aggregat Demand) adalah keseluruhan permintaan masyarakat terhadap barang maupun jasa pada tingkat harga tertentu. keseluruhan penawaran (Aggregat Supply) adalah keseluruhan penawaran barang ataupun jasa yang ditawarkan produsen pada tingkat harga tertentu.

b.         Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, keseluruhan pendapatannya akan habis digunakan untuk konsumsi (Y=C). Tabungan (Saving/S) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi.

3.       Manfaat mempelajari pendapatan nasional

a.         Untuk mengetahui perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun

b.         Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan perekonomian suatu Negara

c.          Untuk membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu, antar daerah dan antar Negara didunia

d.         Sebagai dasar pemerintah membuat kebijakan ekonomi nasional

e.          Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu Negara, dilihat dari sumbangan terbesar di sektor yang mana

4.       Komponen-komponen pendapatan nasional

a.         Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (PDB/GDP)

PDB/GDP adalah nilai barang dan/atau jasa dalam suatu Negara yang dihasilkan faktor-faktor produksi milik warga negara maupun orang asing yang tinggal di Negara tersebut.

b.         Produk Nasional Bruto/Gross National Product (PNB/GNP)

PNB/GNP adalah nilai barang dan/atau jasa yang dihasilkan faktor-faktor produksi milik warga Negara yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri.

Secara matematis,

 

PNB/GNP = PDB + (PFLN - PFDN)

 

Keterangan :

PNB          = Produk Nasional Bruto

PDB          = Produk Domestik Bruto

PFLN        = Pendapatan faktor produksi warga Negara di luar negeri

PFDN        = Pendapatan faktor produksi asing di dalam negeri

 

c.          Produk Nasional Neto / Net National Product (PNN/NNP)

Nilai barang dapat terjadi penyusutan (depresiasi) karena harus mengganti barang modal yang sudah using dan/atau menambah stok. Nilai barang semakin berkurang dari periode ke periode berikutnya. Untuk memperoleh PNN/NNP, nilai depresiasi dikurangkan dengan Produk Nasional Bruto (PNB).

Secara matematis,

 

PNN/NNP = PNB – Depresiasi (Penyusutan)

 

d.         Pendapatan Nasional Neto / Net National Income (PN/NNI)

PN/NNI adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambahkan dengan subsidi. Pajak tidak langsung menjadi pengurang karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Subsidi ditambahkan karena merupakan balas jasa atas faktor produksi, tetapi tidak masuk perhitungan PNN

Secara matematis,

 

PN = PNN – Pajak tidak langsung + subsidi

 

e.          Pendapatan Perorangan / Personal Income (PI)

Pendapatan perorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan pekerjaan.

 

 

Secara matematis,

 

PI = (NNI + Transfer Payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Pajak Perseroan +

 Iuran jaminan sosial)

 

f.          Pendapatan Disposable / Disposable Income (DI)

Pendapatan disposable adalah pendapatan yang siap dimanfaatkan guna membeli barang dan/atau jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Besarnya Disposable Income berasal dari Personal Income (PI) dikurangi pajak langsung yaitu pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penghasilan.

Secara matematis,

 

DI = PI – Pajak langsung

 

Perhitungan pendapatan nasional dapat diperinci sebagai berikut :

 

Produk Domestik Bruto (PDB)

Ditambah (+)          Pendapatan faktor produksi domestic yang ada di luar negeri

Dikurangi (-)            Pembayaran faktor produksi luar negeri yang ada di dalam negeri

                                  

                                   Produk Nasional Bruto (PNB)

Dikurangi (-)            Depresiasi / penyusutan

 


                                   Produk Nasional Neto (PNN)

Dikurangi (-)            Pajak tidak langsung

Ditambah (+)          Subsidi

 


                                   Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Dikurangi (-)            Laba ditahan

Dikurangi (-)            Pembayaran asuransi

Dikurangi (-)            Pembayaran jaminan sosial

Dikurangi (-)            Pajak perseroan

Ditambah (+)          Pendapatan bunga

Ditambah (+)          Pembayaran transfer

 


                                   Personal Income (PI)

Dikurangi (-)            Pajak penghasilan / pajak langsung

 


                                   Pendapatan perorangan siap dibelanjakan (Disposable Income)

 

5.       Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

a.         Pendekatan Produksi

Perhitungan pendapatan nasional menggunakan metode pendekatan produksi dilakukan dengan menjumlahkan nilai produksi tiap-tiap sektor ekonomi atau menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (Value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan. Untuk menghindari perhitungan ganda, dalam menghitung PDB dengan metode produksi yang dijumlahkan adalah nilai tambah tiap-tiap sektor. Nilai tambah merupakan sumbangan perusahaan terhadap produksi nasional. Penghitungan nilai tambah adalah biaya atau harga bahan baku (output) dikurangkan dari harga pokok perusahaan (input). Ditinjau dari pendekatan produksi secara sistematis, pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut.

 

Y = ( (Q1 P1) + (Q2 P2) + ………. + (Qn Pn) )

 

Keterangan =

Y                      = Pendapatan nasional

Q                      = Jumlah barang dan/atau jasa

P                       = Harga barang dan/atau jasa

1, 2, 3….n      = Jenis barang dan/atau jasa

 

b.         Pendekatan Pengeluaran

Penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran merupakan jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan/atau jasa selama satu periode. Penghitungan dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran tiap-tiap pelaku ekonomi dalam suatu Negara selama satu periode.

 

 

1)         Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Consumption/C)

Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan nilai belanja atau pengeluaran yang dilakukan rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhan dalam satu tahun.

2)         Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure/G)

Pengeluaran pemerintah digunakan untuk membeli barang terutama kepentingan masyarakat, misalnya menyediakan fasilitas umum, membayar gaji pegawai, serat pengeluaran sarana dan prasarana.

3)         Investasi (I)

Investasi atau pembentuk modal swasta adalah pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan/atau jasa pada masa mendatang. Contoh investasi yaitu membeli tanah dan membangun pabrik. Investasi dilakukan bukan untuk dikonsumsi, melainkan digunakan dalam kegiatan produksi.

4)         Ekspor Neto (X – M)

Ekspor neto diperoleh dari nilai ekspor (X) suatu Negara selama satu tahun dikurangi nilai impor (M) dalam periode yang sama.

Dengan demikian, pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dirumuskan sebagai berikut.

 

Y = C + I + G + (X – M)

 

Keterangan :

Y          = Pendapatan Nasional

C          = Konsumsi

I           = Investasi

G          = Pengeluaran pemerintah

X          = Ekspor

M         = Impor

 

c.        Pendekatan Pendapatan

Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor produksinya kepada rumah tangga perusahaan. Faktor produksi terdiri atas tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan. Jika faktor produksi tersebut digunakan dalam proses produksi, pemilik faktor produksi akan memperoleh balas jasa. Bentuk balas jasa antara lain :

1)         Balas jasa untuk tenaga kerja berupa upah atau gaji

2)         Tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa

3)         Modal memperoleh bunga dan

4)         Kewirausahaan memperoleh keuntungan / laba

Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh balas jasa atas faktor produksi. Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dikenali dengan istilah pendapatan nasional harga faktor yang dirumuskan sebagai berikut.

 

NI = W + R + I +

 

Keterangan :

NI = National Income (Pendapatan Nasional)

W = Wages (Upah kerja/Gaji)

R  = Rent (Sewa tanah)

I   = Interest (bunga modal)

  = Profit (Laba pengusaha)

 

B.      PENDAPATAN PER KAPITA

1.       Pengertian Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk per kapita (tiap orang) dalam suatu Negara atau wilayah. Pendapatan per kapita diperoleh dari PDB, PNB, ataupun pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Penghitungan pendapatan per kapita dengan rumus berikut.

 

   atau 

 

Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk suatu Negara dapat dilihat dari aspek-aspek berikut :

a.         Pembagian (distribusi) pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional hanya bertumpu pada beberapa orang kaya, Negara tersebut tidak dapat dikatakan sejahtera walaupun pendapatan per kapita tinggi.

b.         Persentase penduduk Negara yang masih hidup di bawah garis kemiskinan

c.          Kemudahan memperoleh bahan-bahan kebutuhan primer

d.         Kemudahan memperoleh lapangan pekerjaan dengan balas jasa setimpal

2.       Distribusi Pendapatan

Pelaksanaan pembangunan suatu Negara memfokuskan pada pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai kemakmuran. Distribusi pendapatan merupakan tingkat persebaran pendapatan di suatu wilayah atau daerah. Distribusi pendapatan yang tidak merata akan menciptakan kemakmuran pada golongan masyarakat tertentu.

a.         Koefisien Gini

Tingkat pemerataan pendapatan nasional dapat diukur dengan menggunakan koefisien gini. Penghitungan koefisien gini merupakan perbandingan antara persentase (%) Kumulatif tingkat pendapatan dan menggunakan nilai koefisien gini. Nilai koefisien gini dapat digambarkan dalam bentuk kurva, yang disebut kurva Lorenz.

Distribusi pendapatan dinyatakan merata jika nilai koefisien gini mendekati 0 (nol). Distribusi pendapatan dinyatakan tidak merata jika nilai koefisien gini semakin mendekati 1 (satu). Tingkat ketimpangan pendapatan dalam koefisien gini dapat dilihat pada tabel berikut.

                                       NILAI KOEFISIEN GINI

Nilai Koefisien Gini

Tingkat Ketimpangan

< 0,4

0,4 – 0,5

>0,5

Rendah

Sedang

Tinggi

 

b.         Kriteria Bank Dunia

Bank dunia telah membuat criteria berkaitan dengan distribusi pendapatan yaitu mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu Negara dengan melihat besar kontribusi atau sumbangan dari 40 % penduduk termiskin memperoleh pendapatan. Distribusi pendapatan menurut Bank dunia sebagai berikut.

DISTRIBUSI MENURUT BANK DUNIA

Distribusi Pendapatan

Tingkat Ketimpangan

Pendapatan <12% dari keseluruhan pendapatan nasional

Pendapatan 12 – 17% dari keseluruhan pendapatan nasional

Pendapatan >17% dari keseluruhan pendapatan nasional

Tinggi

Sedang

Rendah

 

c.          Mengukur Tingkat Kemiskinan

PNB dan pendapatan per kapita belum menunjukkan tingkat kesejahteraan atau kemakmuran bangsa beberapa tolak ukur yang dikembangkan pakar ekonomi untuk mengukur tingkat kemiskinan masyarakat sebagai berikut.

1)       Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) adalah kebutuhan fisik seperti makanan, minuman dan pakaian. Tolak ukur ini sering digunakan instansi pemerintah untuk menilai instansi pemerintah untuk menilai wajar tidaknya upah pekerja.

2)       Kemiskinan absolute (dikembangkan Prof. Sayogyo dari IPB), menggunakan tingkat konsumsi dalam takaran ekuivalen.

3)       Bank dunia membuat indeks kemiskinan yang berlaku untuk Negara berkembang. Ambang kemiskinan adalah tingkat pemenuhan kebutuhan fisik sebanyak 2.100 kalori sehari yang dinyatakan dalam uang. Jika dikalkulasikan dalam mata uang, bank dunia menetapkan garis kemiskinan internasional sebesar US$ 1,25 per kapita per hari.

4)       Badan pusat statistic (BPS) menggunakan tolak ukur Bank dunia yaitu rata-rata pengeluaran per kapita penduduk dalam memenuhi 2.100 kalori per hari, ditambah kebutuhan minimal lain meliputi perumahan, pakaian, kesehatan, dan pendidikan.


Klik : Download format Word

1 komentar:

  1. M Resort Hotel Casino & Spa - Mapyro
    Get directions, reviews 군포 출장마사지 and information for 논산 출장안마 M Resort Hotel 밀양 출장마사지 Casino & Spa in 의정부 출장마사지 Temecula, CA. Rating: 3.9 · 경산 출장안마 ‎9 reviews

    BalasHapus

BAB V. KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL

 (Link download materi format word berada paling bawah pada artikel ini) A.     KEBIJAKAN MONETER 1.       Pengertian kebijakan moneter ...