Perhatian : download format word berada paling bawah pada artikel ini
1.1. Produksi
a.
Pengertian
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menambah nilai guna atau menciptakan benda baru yang bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
b.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi
1.
Sumber daya
manusia (tenaga kerja)
2.
Sumber daya alam
3.
Modal
4.
Kewirausahaan
c.
Teori Prilaku
Produsen
a.
Fungsi Produksi
Fungsi
produksi menggambarkan hubungan fungsional antara jumlah faktor-faktor produksi
(input) yang digunakan dan jumlah produk yang dihasilkan (output) per satu
tahun waktu, tanpa memperhatikan harga faktor produksi ataupun harga produksi.
Secara
sistematis :
Q
= f (R, L, C, E)
Q
= Quantity/jumlah barang produksi
F
= Function/Simbol persamaan fungsional
R
= Resources/sumber daya alam
L
= Labour/tenaga kerja
C
= Capital/modal
E
= Entrepreneurship/kewirausahaan
b.
The Law Of Diminishing Returns
Pada teori ekonomi, sifat fungsi
produksi diasumsikan dengan hukum yang dikemukakan oleh david ricardo, “Jika
ada (paling sedikit) satu input yang tetap (misalnya tanah atau mesin),
dikombinasikan dengan satu input variabel (tenaga kerja) yang terus ditambah
satu unit, output akan bertambah juga, mula-mula dengan tingkat pertambahan
yang lebih dari proposional, tetapi pada titik tertentu tambahan hasil akan
menjadi kurang dari proposional.
c.
Konsep Biaya
Produksi
Semua perusahaan wajib mengeluarkan
biaya agar barang dan/atau jasa dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
Ada lima konep dasar yang dipelajari
dari biaya produksi sebagai berikut :
1)
Biaya Tetap
Total (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya tetap total adalah biaya yang
jumlahnya tidak berubah saat jumlah output/produk yang dihasilkan bertambah.
Contoh : biaya sewa tempat, gaji
karyawan, biaya penyusutan peralatan/mesin yang telah dipakai.
2)
Biaya Variabel
Total (Total Variabel Cost/TVC)
Biaya variabel total adalah biaya yang
jumlahnya berubah saat barang dan/atau jasa yang diproduksi meningkat.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan
baku atau bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi.
3)
Biaya Total
(Total Cost/TC)
Biaya total adalah seluruh biaya atau
pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk proses produksi. Biaya total
merupakan jumlah biaya tetap ditambah biaya variabel.
Scara matematis :
TC
= TFC + TVC
Keterangan :
TC = Biaya Total
TVC = Biaya
Tetap Total
TVC = Biaya
Variabel Total
Contoh Soal :
Kobus mempunyai usaha produksi gerabah.
Kobus mengeluarkan biaya untuk membayar gaji pegawai Rp. 10.000.000 dan sewa
tempat usaha Rp. 5.000.000. Budi mengeluarkan biaya Rp. 25.000 untuk keperluan
bahan baku setiap gerabah yang diproduksi. Berapa Biaya total yang dikeluarkan
Kobus jika memproduksi 500 gerabah..??
Diketahui :
TFC = 15.000.000
VC = 25.000
Q = 500
Ditanya : TC …??
Jawaban :
Kita cari dulu TVC
TVC = VC x Q
= 25.000 x 500
= 12.500.000
TC = TFC + TVC
= 15.000.000 + 12.500.000
= 27.500.000
Berdasarkan contoh soal di atas, maka
bisa disimpulkan.
Selain rumus dasar, masih ada rumus lain
lagi.
Rumus dasar :
TC = TFC + TVC
Rumus baru yang muncul :
TC = TFC + (VC x Q)
Rumus Mencari Unsur di dalam biaya total
:
Rumus mencari biaya total (TC) :
TC = TFC + TVC
Rumus mencari TFC :
TFC = TC – TVC
Rumus mencari TVC :
TVC = TC – TFC
Rumus mencari TVC bila dipisahkan
(VC x Q) :
TC = TFC + (VC x Q)
Rumus mencari VC :
Rumus mencari Q :
4)
Biaya Rata-Rata
(Average Cost = AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan satu unit produk. Untuk mengetahui biaya rata-rata dapat
menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
AC = Biaya
Rata-rata (Average Cost)
TC = Biaya
Total (Total Cost)
Q = Kuantitas (Jumlah Produk)
Contoh Soal :
Kobus mempunyai usaha produksi gerabah.
Kobus mengeluarkan biaya untuk membayar gaji pegawai Rp. 10.000.000 dan sewa
tempat usaha Rp. 5.000.000. Budi mengeluarkan biaya Rp. 25.000 untuk keperluan
bahan baku setiap gerabah yang diproduksi. Berapa Biaya total yang dikeluarkan
Kobus jika memproduksi 500 gerabah..??
Jawab :
Jadi biaya rata-ratanya adalah 55.000
Biaya
rata-rata terdiri atas biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata.
a)
Biaya tetap
rata-rata (Average Fixed Cost = AFC)
b)
Biaya Variabel
Rata-rata (Average Variabel Cost = AVC)
Penyelesaian a)
Penyelesaian b)
5)
Biaya Marginal
(Marginal Cost / MC)
Biaya Marginal adalah kenaikan biaya
total yang disebabkan tambahan suatu unit output.
Secara Matematis :
Keterangan :
MC = Biaya
Margina (Marginal Cost)
TC = Biaya
Total (Total Cost)
Q = Kuantitas (Jumlah Produk)
∆ (Delta) =
Selisih / Perubahan
Contoh Soal :
Kobus ingin menaikkan kapasitas produksi
usaha gerabahnya dari 500 menjadi 700 unit. Biaya total yang dikeluarkan naik
dari Rp. 27.500.000 menjadi Rp. 41.000.000. berapa biaya marginal untuk
memproduksi 700 unit gerabah?
Diket : Q1 = 500 Q2 = 700 TC 1 = 27.500.000 TC 2 = 41.000.000 Ditanya : MC…??? Jawab : ∆Q = Q2 – Q1 = 700 – 500 = 200 |
∆TC = TC2 – TC1 = 41.000.000 – 27.500.000 =
13.500.00 Hasil dari ∆TC dan ∆Q kita
masukan ke dalam rumus. |
Kumpulan Rumus Mencari Biaya
Marginal (MC)
Rumus Untuk Mencari TC2 maupun TC1
Rumus Untuk Mencari Q2 maupun Q1
d.
Konsep
Penerimaan
1)
Penerimaan Total
(Total Revenue=TR)
Penerimaan total adalah jumlah
keseluruhan penerimaan produsen dari hasil penjualan barang yang diproduksi.
Keterangan :
TR =
Penerimaan Total (Total Revenue)
P = harga barang (Price)
Q = Kuantitas (Jumlah barang terjual)
Contoh Soal :
Misalnya budi menetapkan harga gerabah
miliknya Rp. 75.000 per unit. Budi mampu menjual gerabah sebanyak 400 unit.
Penghitungan penerimaan total atas penjualan gerabah 400 unit :
75.000 x 400 = 30.000.000
2)
Penerimaan rata-rata
(Average Revenue=AR)
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan
produsen pada setiap hasil produksi yang terjual.
Keterangan :
AR =
Penerimaan Rata-rata
TR =
Penerimaan total
P = Harga barang
Q = Kuantitas
(jumlah barang terjual)
Dari contoh penerimaan total budi di
atas penjualan gerabah sebanyak 400 unit. Dapat diketahui penerimaan rata-rata.
Penghitungan penerimaan ratta-rata atas penjualan gerabah 400 unit.
3)
Penerimaan
marginal (Marginal Revenue=MR)
Penerimaan marginal adalah tambahan
penerimaan yang disebabkan tambahan jumlah produk yang dijual.
Keterangan :
MR = Biaya
Margina
TR =
Penerimaan Total
Q = Kuantitas (Jumlah barang terjual)
∆ = Perubahan
/ selisi
Contoh soal :
Budi mampu menjual gerabah sebanyak 650
unit dengan penerimaan total sebesar Rp.42.000.000. pada periode sebelumnya,
budi mampu menjual gerabah sebanyak 400 unit dengan penerimaan total Rp.
30.000.000. berapa penerimaan marginal yang dterima budi atas penjualan gerabah
sebanyak 650 unit?
Pembahasan :
Diketahui :
Q1 = 400
Q2 = 650
TR1 = 30.000.000
TR2 = 42.000.000
Ditanya : MR
Jawab :
∆Q = Q2 – Q1
=
650 – 400
= 250
∆TR = TR2 – TR1
= 42.000.000 – 30.000.000
= 12.000.000
e.
Titik Impas dan
Laba Maksimum
1.
Break Even
Point/BEP (Titik Impas)
Titik Impas (Break Even Poin/BEP) adalah
suatu titik yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperoleh laba atau
menderita kerugian.
Secara sistematis :
Keterangan :
TFC = Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost)
P = Harga Jual Per Unit/Satuan (Price)
AVC = Biaya
Variabel rata-rata setiap unit/satuan (Avergae
Variabel Cost)
Q = Jumlah Output atau produk yang dihasilkan
Contoh soal :
Perusahaan gerabah milik budi dalam
proses produksinya memerlukan biaya tetap total (TFC) sebesar Rp. 15.000.000
dan biaya variabel rata-rata (AVC) setiap gerabah Rp. 25.000. harga jual
gerabah setiap unit Rp. 75.000. berapa jumlah gerabah yang harus diproduksi
juka perusahaan budi ingin mencapai titik impas (Break Even Point)?
Pembahasan :
2)
Laba atau Rugi
Laba terjadi jika TR >TC dan rugi
terjadi jika TR<TC
Rumus menghitung laba/rugi sebagai
berikut :
TR = P X Q
TC = TFC + TVC
Laba atau Rugi = TR – TC
Atau Laba atau Rugi = (P X Q) – (TFC +
TVC)
Keterangan :
TR =
Penerimaan Total (Total Revenue)
TC = Biaya
Total (Total Cost)
P = Harga jual
per unit/satuan (Price)
Q = jumlah
barang yang terjual
TFC = Biaya
tetap (Total Fixed Cost)
TVC = Biaya
Variabel (Total Variabel Cost)
Laba =
TR>TC
Rugi =
TR<TC
Contoh Soal :
Perusahaan gerabah milik budi
memproduksi gerabah sebanyak 500 unit. Dalam proses produksi, perusahaan
gerabah tersebut mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 15.000.000 dan biaya
variabel sebesar Rp. 25.000 untuk tiap unit gerabah. Perusahaan tersebut mampu
menjual gerabah sebanyak 450 unit dengan harga Rp. 75.000 per unit. Berapa
besar laba perusahaan gerabah tersebut?
Pembahasan :
TR = P x Q
=
75.000 x 450
= 33.750.000
TC = TFC + TVC
= TFC + (AVC x Q)
=15.000.000 + (25.000 x 500)
=15.000.000 + 12.500.000
=27.500.000
1.2.
Distribusi
a.
Pengertian
Distibusi adalah kegiatan menyalurkan
hasil produksi berupa barang dan/jasa dari produsen kepada konsumen.
Pihak yang melakukan distribusi adalah
distributor.
Tujuan kegiatan distribusi antara lain
menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen kepada konsumen, mempercepat
penyaluran barang dan/atau jasa hasil produksi dari produsen kepada konsumen,
pemerataan hasil produksi secara merata kepada konsumen, menjaga kesinambungan
kegiatan produksi dan memperoleh untung.
b.
Faktor yang
mempengaruhi distribusi
Ø Faktor pasar
Faktor pasar berkaitan dengan sasaran
konsumen dari barang dan/atau jasa yang diroduksi.
Kegiatan distribusi yang berhubungan
dengan faktor pasar dipengaruhi jenis produk yang diinginkan konsumen, letak geografis
kosumen, jumlah konsumen, serta jumlah pesanan dan kebiasan konsumen.
Ø Faktor barang
Faktor barang berhubungan dengan nilai
barang yang didistribusikan, besar, dan berat barang, mudah rusaknya barang,
kualitas barang, dan pengemasan barang. Hal ini berkaitan dengan sarana
transportasi yang dimiliki distributor serta cara menjaga kualitas dan keutuhan
barang saat dalam distribusi.
Ø Faktor Perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan sumber
dana yang dimiliki, pengalaman dan kemampuan manajemen perusahaan, serta
pengawasan dan pelayanan dalam proses distribusi. Perusahaan yang memiliki
sumber dana tinggi, pengalaman dan pengawasan yang baik dalam proses diatribusi
dapat menyalurkan barang dan/atau jasa lebih cepat dan merata kepada konsumen.
c.
Mata Rantai
Distribusi
Mata rantai distribusi merupakan jalur
distribusi yang dilalui barang dan/atau jasa dari produsen hingga sampai kepada
konsumen.
Penyaluran barang dan/atau jasa dari
produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.
1)
Distribusi
langsung
Distribusi langsung merupakan penyaluran
barang dan/atau jasa dari produsen kepada konsumen secara langsung dari tanpa
melalui perantara (pihak lain).
2)
Distribusi
semilangsung
Distribusi semilangsung merupakan
penyaluran barang dan/atau jasa kepada konsumen melalui pihak toko yang
dimiliki produsen sendiri.
3)
Distribusi tidak
langsung
Distribusi tidak langsung merupakan
penyaluran barang dan/atau jasa dari produsen kepada konsumen melalui pihak
lain (perantara) seperti agen, toko, dll.
d.
Pelaku
Distribusi
Pada dasarnya pelaku distribusi yaitu
mereka yang terlibat dalam kegiatan distribusi, seperti pedagang (pedagang
besar, pedagang kecil, agen, makelar, komisioner, eksportir dan importir).
1.3.
Konsumsi
a.
Pengertian
Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau
menghabiskan nilai serta manfaat suatu barangg dan/atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan. Pihak yang melakukan konsumsi adalah konsumen. Tujuan manusia
melakukan konsumsi antara lain memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani,
memperoleh kepuasan maksimal serta memperoleh penghargaan dari orang lain.
b.
Faktor yang
mempengaruhi konsumsi
Ø Pendapatan
Ø Perkiraan harga mendatang
Ø Harga barang yang bersangkutan
Ø Iklan
Ø Ketersediaan barang dan jasa
Ø Selera
Ø Mode
Ø Jumlah keluarga
Ø Lingkungan sosial budaya
c.
Teori prilaku
konsumen
Konsep pilihan merupakan perilaku
mendasar dari konsumen.
Apapun ungkapan perasaan yang berkaitan
dengan kata-kata puas, terhibur, atau bangga, semuanya tercakup dalam kata utility.
Utilitas (utility) adalah derajat
seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
1.4. Pelaku Kegiatan
1.
Pelaku-pelaku
ekonomi
a.
Rumah Tangga
Konsumen (RTK)
Kegiatan yang dilakukan oleh RTK adalah
menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang atau jasa yang diperoelh dari
rumah tangga produsen lewat perantara pasar output/pasar barang.
b.
Rumah Tangga
Produsen (RTP)
RTP memiliki kegiatan utama sebagai
penghasil barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
RTP sangat ketergantungan pada Rumah
tangga konsumen sebagai penyedia faktor produksi.
c.
Rumah Tangga
Negara (RTN/Pemerintah)
Kegiatan ekonomi disuatu negara tidak
terlepas dari peran rumah tangga negara atau pemerintah. Pemerintah mengatur,
mengendalikan dan mengawasi kegiatan ekonomi suatu negara.
d.
Masyarakat Luar
Negeri (MLN)
Masyarakt luar negeri yaitu kelompok
pelaku ekonomi dari negara lain. Kehadiran produk impor diindonesia menunjukkan
adanya kegiatan ekonomi masyarakat luar negeri dalam perekonomian nasional.
2.
Interaksi Antar Pelaku Ekonomi (Circular Flow Diagram)
Inetraksi antar pelaku ekonomi meliputi
kegiatan penyerahan dan pembayaran yang berlangsung terus menerus dan
menimbulkan siklus interaksi yang dikenal dengan istilah circural flow diagram.
Circular flow diagram merupakan
interaksi timbal balik dalam kegiatan perekonomian sehingga membentuk sistem
tertentu yang diwujudkan dalam arus melingkar. Melalui circular flow diagram
dapat diketahui posisi dan siklus perputaran uang, barang dan jasa antar pelaku
kegiatan ekonomi baik dalam perekonomian dua sektor, tiga sektor, maupun
perekonomian empat sektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar